Berikut adalah lirik lagu "Kerja Dulu, Nangis Nanti" yang berbicara tentang semangat hidup dan tantangan yang dihadapi oleh banyak orang di usia 19-35 tahun. Lagu ini menyoroti realitas hidup yang penuh tekanan dan rasa lelah, namun menekankan pentingnya berjuang meski harus menunda perasaan dan menangis sampai nanti. Liriknya penuh dengan kejujuran, sarkasme, dan perumpamaan yang relate, mudah dipahami, dan tetap memotivasi.
🎵 Judul: Kerja Dulu, Nangis Nanti 🎵
(Verse 1)
Setiap pagi mata terasa berat,
Bukan karena malam yang singkat,
Tapi karena mimpi-mimpi yang menunggu untuk terwujud,
Dan aku tahu, nggak ada yang bisa dicapai dengan diam.
Orang bilang, “Jangan terlalu capek, hidup itu harus bahagia,”
Tapi mereka nggak tahu, bahagia itu datang setelah perjuangan.
Kadang aku pengen berhenti, bawa diri ke tempat sepi,
Tapi ada tagihan, ada harapan, ada tanggung jawab yang menanti.
(Pre-Chorus)
Aku lelah, tapi harus terus berjalan,
Karena kalau berhenti, siapa yang akan melanjutkan?
Nangis itu nanti, sekarang waktunya bekerja,
Tapi bukan berarti hati ini nggak butuh jeda.
(Chorus)
Kerja dulu, nangis nanti,
Saat semua udah selesai, baru bisa berhenti.
Nggak ada yang instan, nggak ada yang mudah,
Tapi aku tahu, setiap usaha pasti ada harganya.
Kerja dulu, nangis nanti,
Kalau nggak sekarang, kapan lagi?
Tantangan datang, tapi aku nggak mundur,
Karena aku tahu, semua ini cuma sementara.
(Verse 2)
Setiap hari, seakan waktuku habis untuk kerja,
Mimpi besar sering terasa terlalu jauh untuk digapai,
Tapi hidup nggak nungguin kita siap,
Kita cuma bisa ikuti alurnya, walau kadang terasa berat.
Mereka bilang, “Santai aja, nikmati perjalanan,”
Tapi perjalanan ini bukan soal santai,
Ini tentang bertahan, meski hati menangis,
Dan tetap maju meski tubuh ini capek.
(Bridge)
Sarkas itu mudah:
“Mungkin kamu nggak cukup berusaha,”
Tapi mereka nggak tahu, bagaimana rasanya melawan semua rintangan,
Saat malam terlalu panjang, dan harapan mulai pudar.
(Chorus)
Kerja dulu, nangis nanti,
Saat semua udah selesai, baru bisa berhenti.
Nggak ada yang instan, nggak ada yang mudah,
Tapi aku tahu, setiap usaha pasti ada harganya.
Kerja dulu, nangis nanti,
Kalau nggak sekarang, kapan lagi?
Tantangan datang, tapi aku nggak mundur,
Karena aku tahu, semua ini cuma sementara.
(Outro)
Jadi, aku akan terus berjalan,
Walau terkadang lelah menumpuk,
Karena aku tahu, hidup nggak menunggu siap—
Kerja dulu, nangis nanti, dan semuanya akan terbayar.
Genre yang cocok:
Lagu ini akan sangat cocok dengan genre Indie Pop-Rock atau Pop Alternatif dengan aransemen yang menggabungkan elemen musik yang dinamis dan penuh semangat. Bagian verse bisa lebih minimalis dengan gitar akustik atau piano, sementara chorus bisa lebih penuh dengan gitar elektrik yang energik dan ritme drum yang kuat. Vokal yang jujur dan penuh semangat, seperti yang dimiliki oleh Tulus, Pamungkas, atau Ardhito Pramono, akan sangat menggambarkan perjuangan dan keteguhan yang ada dalam lirik.
Lagu ini sangat relate dengan generasi 19-35 tahun yang sering terjebak dalam rutinitas pekerjaan dan hidup, merasa lelah namun terus berusaha untuk mencapai tujuan dan impian, meskipun harus menunda waktu untuk diri sendiri.