Berikut lirik lagu "Gagal Lagi" yang menggambarkan perasaan kecewa, overthinking, dan kegagalan yang sering datang di usia 19-35 tahun. Lirik ini menggunakan bahasa baku yang emosional dan penuh perumpamaan yang menggugah, menyentuh hati, dan penuh sarkasme yang relate dengan mereka yang sedang mengalami quarter-life crisis.
🎵 Judul: Gagal Lagi 🎵
(Verse 1)
Dari pagi aku bangun, coba mulai dengan semangat,
Tapi mengapa setiap langkah terasa seperti jebakan?
Orang bilang, “Jangan takut gagal,”
Tapi kenapa gagal selalu terasa seperti kutukan yang datang setiap kali?
Aku mencoba lagi, dan lagi,
Seperti mesin yang terus dipaksa berjalan tanpa henti.
Mereka bilang, “Cobalah yang baru,”
Tapi yang baru malah membawa lebih banyak rasa ragu.
(Pre-Chorus)
Kenapa aku selalu merasa kalah?
Di dunia yang seolah tak pernah cukup memberi kesempatan.
Setiap kali kuputuskan untuk bangkit,
Pintu itu justru semakin tertutup rapat.
(Chorus)
Gagal lagi,
Seperti berlari tanpa pernah sampai ke tujuan.
Gagal lagi,
Tapi aku tak bisa berhenti mencoba, meski tubuh ini hampir hancur oleh keraguan.
Gagal lagi,
Apakah ini tanda aku tak cukup?
Ataukah dunia yang memang suka memberi mimpi palsu?
Gagal lagi, tapi siapa yang bisa mengerti rasa ini?
(Verse 2)
Aku berpikir terlalu banyak, dan mulai lelah,
Tapi tetap saja, aku menantang segala rasa takut itu.
Mereka bilang, “Keberhasilan datang dengan usaha,”
Tapi kenapa usahaku selalu berakhir dengan kecewa?
Aku mencoba jadi lebih baik, lebih kuat,
Tapi setiap kegagalan datang seperti hujan deras tanpa ampun.
Tapi aku tak bisa berhenti bertanya:
Apakah aku hanya tak cukup baik, atau dunia yang terlalu keras?
(Bridge)
Sarkasme itu datang dengan wajah manis:
“Kamu harus punya rencana,” mereka bilang.
Tapi siapa yang memberi tahu kita,
Kalau hidup ini bukan tentang rencana, tapi tentang bertahan.
(Chorus)
Gagal lagi,
Seperti berlari tanpa pernah sampai ke tujuan.
Gagal lagi,
Tapi aku tak bisa berhenti mencoba, meski tubuh ini hampir hancur oleh keraguan.
Gagal lagi,
Apakah ini tanda aku tak cukup?
Ataukah dunia yang memang suka memberi mimpi palsu?
Gagal lagi, tapi siapa yang bisa mengerti rasa ini?
(Outro)
Gagal lagi, dan mungkin ini tak akan berakhir,
Tapi bukankah hidup juga tentang menerima kegagalan itu?
Karena kadang, kegagalan memberi kita keberanian,
Untuk mencoba lagi, meski dengan luka yang tak pernah sembuh.
Genre yang cocok:
Lagu ini akan cocok dalam genre Indie Pop atau Alternative R&B, dengan aransemen musik yang lebih mellow dan emosional. Bisa juga diterapkan dalam genre Singer-Songwriter untuk memberikan kesan lebih intim dan raw, seperti yang dilakukan oleh artis-artis seperti Pamungkas, Ardhito Pramono, Nadin Amizah, atau Tulus.
Lagu ini sangat relevan untuk mereka yang berusia 19-35 tahun, yang sering terjebak dalam perasaan gagal atau tidak cukup baik dalam menghadapi ekspektasi hidup, namun tetap terus berjuang meski diliputi keraguan.