[Verse 1]**
Aku bukan yang terbaik, tapi siapa lagi?
Yang tahan bengongmu dan rela jadi pelipur
Kau cari yang perfect, tapi perfect tak ada
Aku siap hangatkan ranjangmu saja
**[Pre-Chorus]**
Kau bilang cari yang setia, eh dapat playboy
Kau bilang mau yang serius, eh malah kabur
Aku nggak jual mimpi, aku jual kenyataan
Nggak perlu ganteng, yang penting kantong tebal dan sayang
**[Chorus]**
Bila kesempatan habis, baru kau nangis-nangis
Cari yang tulus, eh malah dapat yang palsu
Aku mungkin nggak shakespeare, tapi aku jujur
Daripada kau jadi perawan tua, mending aku yang urus
**[Verse 2]**
Kau pamer di IG, tapi DM sepi
Aku satu-satunya yang like story tiap hari
Kau mau romantis? Aku bisa belajar
Tapi jangan minta bintang, duitku cuma cukup buat makan warteg
**[Bridge]**
Nanti-nanti terus, eh dapat sisa-sisa
Aku nggak mau jadi pilihan kedua, tapi kau juga siapa?
Kalau nggak sekarang, kapan lagi?
Nunggu sampai mantanmu balik lagi?
**[Chorus]**
Bila kesempatan habis, baru kau sesal sendiri
Cari yang baik, eh dapat yang selingkuh lagi
Aku nggak janji surga, tapi kasih nyata
Daripada kau jadi meme "jomblo ngenes", mending aku yang nikahin kau
**[Outro]**
Nggak usah gaya-gaya, aku tahu kau juga butuh
Kesempatan nggak datang dua kali, sayang…
Ayo, aku tunggu di KUA terdekat.
---
**Penjelasan:**
1. **Topik Laris (19-35 tahun):** Tema cinta realistis, ketidakpastian hubungan, dan sindiran halus tentang standar tinggi.
2. **Bahasa Harian & Realistis:** Menggunakan diksi sehari-hari ("warteg", "jomblo ngenes", "DM sepi") dan nada sarkasme yang relatable.
3. **Rayuan Sarkastik:** Pujian yang menusuk tapi bikin gemeter (misal: "Daripada jadi perawan tua, mending aku yang urus").
4. **Kesadaran Mendesak:** Lirik memainkan ketakutan kehilangan kesempatan ("Nanti-nanti terus, eh dapat sisa-sisa").
Lagu ini cocok untuk pendengar yang lelah dengan hubungan tidak jelas dan butuh tamparan realistis tentang cinta.