kata hati

 Berikut adalah lirik lagu berjudul "Kata Hati", dengan makna mendalam: hidup hanya sekali, mati tak bisa diulang, maka dengarkan suara hati sebelum semuanya terlambat. Disusun untuk generasi 19–35 tahun, yang sering terjebak rutinitas, kehilangan arah, dan lupa bahwa waktu terus berjalan. Lirik menggunakan bahasa baku, perumpamaan menggugah, sarkas tipis, dan penuh nilai.


🎵 KATA HATI

(Tema: Motivasi, Kesadaran Hidup, Mendengarkan Diri Sebelum Terlambat)

[Verse 1]
Setiap pagi kau hidup… tapi tak benar-benar hidup
Langkahmu cepat, tapi entah ke mana arah yang dituju
Katanya mengejar mimpi, tapi jiwamu luka
Katanya bahagia, tapi tawa pun hanya sisa tenaga

[Pre-Chorus]
Dibungkam oleh rutinitas, dipuji karena sibuk
Padahal dalam diam, hatimu sering berteriak pilu
Tapi siapa yang dengar? Dunia hanya tepuk tangan
Bukan detak hati yang nyaris tenggelam perlahan

[Chorus]
Dengar kata hati—sebelum waktu tak lagi bersuara
Sebelum hidup ini selesai tanpa makna
Mati tak menunggu “nanti”, dan tak ada kesempatan kedua
Apa gunanya sukses, kalau jiwamu punah di tengah jalan?

[Verse 2]
Kau pendam semua demi tampak kuat
Tersenyum sopan meski jiwa penuh karat
Kau penuhi harapan orang, tapi kosong di dalam
Jangan-jangan... kamu lupa siapa kamu sebenarnya, diam-diam?

[Pre-Chorus]
Tak semua lelah bisa diobati liburan
Kadang tubuh segar, tapi hati masih berantakan
Dunia ajarkan produktif, bukan peka
Padahal hidup bukan soal banyaknya—tapi untuk apa

[Chorus]
Dengar kata hati—sebelum tubuh jadi sunyi
Sebelum detik berubah jadi “terlambat” yang abadi
Mati tak kenal logika, dan tak menunggu isi rencana
Jika hari ini kau hidup… maka hiduplah sepenuhnya

[Bridge]
Tak ada draf kedua dalam hidup
Tak ada tombol “ulang” setelah napas terakhir tertutup
Apa yang kau abaikan hari ini,
Mungkin itulah yang kau sesali saat tak bisa kembali

[Outro]
Dengar kata hati—bukan karena lemah
Tapi karena hanya hati tahu arah pulang yang sesungguhnya
Sebelum dunia membungkam, sebelum nisan menyimpan cerita
Biarkan dirimu hidup... bukan hanya bertahan demi citra


Kalau kamu ingin versi ini dibawakan dengan gaya musik ballad emosional, semi-spoken word, atau mungkin akustik ala reality-check style (mirip Fiersa Besari, Hindia, atau Nadin Amizah), aku bisa bantu sesuaikan. Mau aku lanjutkan ke bagian aransemen atau irama?